Jika Kamu Mengira Kimono Hanya Ada 1 Jenis, Kamu Akan Terkejut!

Fashion3 months ago

Kimono adalah salah satu simbol budaya Jepang yang paling abadi. Meski banyak orang mengenal kimono sebagai pakaian tradisional, tahukah kamu bahwa ada begitu banyak jenis kimono dengan fungsi dan makna berbeda? Artikel ini akan mengungkap berbagai jenis kimono yang mungkin belum kamu ketahui sebelumnya, sekaligus memperlihatkan keindahan dan filosofi di balik tiap jenisnya.

Kimono untuk Acara Formal

Furisode (振袖)
Furisode adalah kimono dengan lengan panjang menjuntai yang dikenakan oleh wanita muda yang belum menikah. Desainnya mewah dan sering dihiasi pola-pola yang mencolok. Furisode biasanya digunakan pada acara formal seperti upacara kedewasaan (Seijin Shiki) atau resepsi pernikahan.

Fun Fact: Lengan panjang pada furisode dulunya berfungsi sebagai bentuk komunikasi nonverbal—wanita muda melambaikan lengan panjang mereka untuk menarik perhatian pria!

Tomesode (留袖)
Tomesode diperuntukkan bagi wanita yang sudah menikah. Desainnya lebih sederhana, dengan pola yang hanya berada di bawah pinggang. Jenis kimono ini umumnya dikenakan pada acara formal seperti pernikahan.

Fun Fact: Warna dasar tomesode biasanya hitam, tetapi tomesode berwarna juga semakin populer sebagai simbol modernisasi tradisi!

Homongi (訪問着)
Homongi merupakan kimono serbaguna yang bisa dikenakan oleh wanita dari semua status. Dengan pola yang elegan, homongi sering dipakai untuk menghadiri pesta atau acara formal lainnya.

Fun Fact: Pola pada homongi sering dirancang untuk “mengalir” dari satu bagian kimono ke bagian lainnya, menciptakan efek seperti lukisan yang menyatu saat dikenakan.

Tsukesage (付け下げ)
Tsukesage mirip dengan homongi, tetapi memiliki desain yang lebih sederhana. Kimono ini cocok untuk acara semi-formal.

Fun Fact: Tsukesage sering dijahit menggunakan teknik tradisional, di mana kain dicelup sebelum dijahit, memastikan desainnya tetap presisi!

Kimono Kasual

Komon (小紋)
Komon adalah kimono dengan pola kecil yang berulang-ulang. Sifatnya lebih santai dan cocok untuk kegiatan sehari-hari seperti jalan-jalan atau bertemu teman.

Fun Fact: Pola pada komon sering kali menggambarkan elemen alami seperti bunga atau dedaunan yang melambangkan musim tertentu di Jepang.

Yukata (浴衣)
Yukata merupakan kimono kasual yang terbuat dari katun ringan, ideal untuk musim panas. Yukata sering dikenakan saat festival atau di pemandian air panas (onsen).

Fun Fact: Yukata dulunya dianggap pakaian malam untuk bersantai di rumah sebelum menjadi pakaian favorit di festival!

Kimono untuk Pengantin

Uchikake (打掛)
Sebuah kimono formal yang dikenakan pengantin wanita dalam upacara pernikahan tradisional. Uchikake sering dihiasi dengan bordir mewah dan dikenakan di atas kimono utama.

Fun Fact: Uchikake sering dihiasi dengan simbol burung bangau yang melambangkan umur panjang dan keberuntungan dalam pernikahan.

Shiromuku (白無垢)
Shiromuku adalah variasi pengantin berwarna putih seluruhnya, melambangkan kemurnian dan digunakan dalam upacara pernikahan tradisional Shinto.

Fun Fact: Warna putih pada shiromuku juga menandakan bahwa pengantin wanita siap “memulai dari awal” di keluarga barunya.

Kimono Khusus

Iromuji (色無地)
Kimono satu warna tanpa pola mencolok, sering digunakan untuk upacara formal seperti upacara minum teh.

Fun Fact: Warna iromuji sering dipilih untuk mencerminkan suasana hati atau filosofi tertentu, seperti warna hijau untuk harmoni.

Hakama (袴)
Hakama adalah celana panjang yang dipakai di atas kimono. Biasanya digunakan oleh pria atau wanita dalam upacara tertentu seperti kelulusan.

Fun Fact: Hakama dulunya dikenakan oleh samurai untuk melindungi tubuh bagian bawah saat berkuda!

Montsuki (紋付)
Kimono formal untuk pria, dihiasi dengan simbol keluarga (kamon). Montsuki biasanya dipakai pada acara resmi.

Fun Fact: Kamon pada montsuki kadang-kadang menggunakan tinta khusus yang hanya terlihat di bawah cahaya tertentu.

Mofuku (喪服)
Kimono berwarna hitam yang dikenakan untuk acara pemakaman, sebagai tanda penghormatan dan berkabung.

Fun Fact: Etiket tradisional menyebutkan bahwa hanya pola kecil pada obi (ikat pinggang kimono) yang boleh terlihat untuk mofuku.

Susohiki atau Hikizuri (裾引き)
Kimono panjang yang menjuntai hingga lantai, sering digunakan oleh geisha atau maiko untuk pertunjukan seni.

Fun Fact: Panjang susohiki membantu menciptakan ilusi “melayang” saat geisha bergerak anggun di panggung.

Chuburisode (中振袖)
Versi furisode dengan panjang lengan lebih pendek, sering digunakan dalam acara semi-formal.

Fun Fact: Chuburisode adalah pilihan populer untuk wanita muda yang menginginkan sesuatu yang elegan, tetapi lebih praktis dibandingkan furisode.

Pesona Budaya di Balik Kimono

Kimono tidak hanya sekadar pakaian, tetapi juga karya seni penuh makna. Warna, pola, dan cara memakainya sarat dengan simbolisme. Di era modern, kimono juga sering dipakai sebagai bentuk ekspresi seni dan mode. Tradisi yang kaya ini terus hidup di hati masyarakat Jepang, melampaui batas waktu dan tempat.
Fun Fact: Kimono termahal di dunia pernah dilelang dengan harga sekitar 245 juta yen atau setara dengan sekitar 26,95 miliar Rupiah karena memiliki bordir tangan menggunakan benang emas!

Jika sebelumnya kamu menganggap kimono hanya memiliki satu jenis, kini kamu telah mengenal keberagaman dan keindahan budaya di balik setiap jenisnya. Yuk, eksplorasi lebih jauh pesona kimono dan temukan favoritmu!

Leave a reply

Dukung Kami!

Jika Anda merasa konten kami bermanfaat dan ingin mendukung misi Kami, bisa donasi melalui Ko-Fi.

Tetap terinformasi dengan berita positif dan inspiratif.

Bersedia untuk menerima informasi dan berita dari DUS.ID melalui email. Untuk informasi lebih lanjut, silakan tinjau Kebijakan Privasi

Dukung Kami!

Jika Anda merasa konten kami bermanfaat dan ingin mendukung misi Kami, bisa donasi melalui Ko-Fi.

Search
RANDOM
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...

All fields are required.