Pernahkah Anda menyadari betapa bisingnya dunia di sekitar kita? Klakson kendaraan yang memekakkan telinga, deru mesin pabrik, hingga dentuman musik dari tetangga — semua ini adalah bagian dari “polusi suara” atau sonic pollution. Ini bukan sekadar gangguan kecil, melainkan ancaman serius yang sering terlupakan, berdampak besar pada kesehatan kita dan kelangsungan hidup satwa liar. Mari kita selami lebih dalam fenomena yang kurang diperhatikan ini.
Secara sederhana, polusi suara adalah suara yang tidak diinginkan atau berlebihan yang mengganggu aktivitas manusia atau satwa liar. Sumbernya sangat beragam, mulai dari transportasi (pesawat terbang, kereta api, mobil), konstruksi, industri, hingga aktivitas sosial seperti konser dan penggunaan alat elektronik. Tingkat kebisingan diukur dalam desibel (dB), dan paparan suara di atas batas aman (sekitar 85 dB) dalam jangka panjang bisa sangat merugikan.
Mungkin Anda berpikir, “Ah, paling cuma bikin pusing sedikit.” Padahal, dampak polusi suara jauh lebih mengerikan dari itu.
Bukan hanya manusia yang menderita. Satwa liar, yang sangat bergantung pada suara untuk bertahan hidup, adalah korban diam dari polusi suara.
Melihat dampak yang begitu luas, kita tidak bisa tinggal diam. Ada beberapa langkah pribadi yang bisa kita ambil untuk membantu mengurangi polusi suara:
Polusi suara adalah masalah serius yang memerlukan perhatian mendalam. Ini adalah ancaman nyata bagi kesehatan kita dan kelangsungan ekosistem. Dengan pemahaman yang lebih baik dan tindakan pribadi yang tepat, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih tenang, sehat, dan harmonis untuk semua makhluk hidup. Mari kita mulai bergerak menuju dunia yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga nyaman secara audio!