Dari Abraham Hingga Israel Modern: Epik Perjalanan Sebuah Bangsa

Sejarah1 month ago

Siapakah bangsa Israel? Dari mana mereka berasal? Bagaimana mereka bisa bertahan dan bangkit kembali setelah terpecah dan terusir selama berabad-abad? Pertanyaan-pertanyaan ini akan terjawab dalam perjalanan epik melintasi sejarah Israel. Artikel ini akan mengajak Anda menelusuri bukti-bukti arkeologi, catatan sejarah, dan kisah-kisah inspiratif yang membentuk perjalanan bangsa ini, dari Abraham hingga Israel modern.

Zaman Penciptaan dan Patriarkh

Menurut Alkitab, sejarah Israel dimulai dengan Abraham, seorang tokoh yang dianggap sebagai leluhur bangsa Israel. Tuhan berjanji kepada Abraham bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang besar dan akan mewarisi tanah Kanaan (yang kemudian dikenal sebagai Israel).

Abraham memiliki seorang putra bernama Ishak, dan Ishak memiliki seorang putra bernama Yakub. Yakub memiliki 12 putra, yang menjadi leluhur dari 12 suku Israel.

Era Kuno

Pada abad ke-13 SM, bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir di bawah kepemimpinan Musa. Mereka menerima Sepuluh Perintah Tuhan di Gunung Sinai dan kemudian memasuki tanah Kanaan di bawah kepemimpinan Yosua.

Kanaan: Wilayah Geografis yang Lebih Luas

Perlu diketahui bahwa wilayah Kanaan kuno mencakup wilayah yang lebih luas dari Israel modern, termasuk juga wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Lebanon, Yordania, Suriah, dan wilayah Palestina. Kanaan adalah tanah yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham dan keturunannya, tetapi wilayah ini dihuni oleh berbagai bangsa dan suku, tidak hanya bangsa Israel.

Setelah penaklukan Kanaan, bangsa Israel hidup dalam suku-suku yang terpisah-pisah. Mereka dipimpin oleh hakim-hakim, seperti Debora, Gideon, dan Simson.

Pada abad ke-11 SM, bangsa Israel mendirikan sebuah kerajaan dengan Saul sebagai raja pertama. Kemudian, Daud menjadi raja dan mendirikan Yerusalem sebagai ibu kota kerajaan. Salomo, putra Daud, membangun Bait Suci di Yerusalem, yang menjadi pusat ibadah bangsa Israel.

Masa Kejayaan Kerajaan Israel

Kerajaan Israel mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Daud dan Raja Salomo. Perkiraan wilayah kerajaan Israel pada masa ini mencakup sebagian besar wilayah Israel dan Palestina modern, serta sebagian Lebanon, Yordania, Suriah, dan Mesir. Kerajaan ini memiliki pengaruh yang besar di wilayah Timur Tengah dan menjadi pusat perdagangan dan budaya yang penting.

Perpecahan Kerajaan Israel

Setelah kematian Salomo, kerajaan Israel terpecah menjadi dua, yaitu kerajaan Israel di utara dan kerajaan Yehuda di selatan. Kerajaan Israel akhirnya ditaklukkan oleh Asyur pada abad ke-8 SM, dan kerajaan Yehuda ditaklukkan oleh Babilonia pada abad ke-6 SM.

Pembuangan ke Babilonia dan Pemulangan

Bangsa Yehuda dibawa ke pembuangan di Babilonia selama beberapa dekade. Namun, mereka akhirnya diizinkan untuk kembali ke tanah air mereka dan membangun kembali Bait Suci di Yerusalem.

Pada abad ke-5 SM, Ezra dan Nehemia memimpin pemulangan bangsa Israel dari pembuangan dan membangun kembali tembok Yerusalem.

Era Helenistik dan Romawi

Pada abad ke-4 SM, Alexander Agung menaklukkan wilayah Timur Tengah, termasuk Israel. Setelah kematian Alexander, wilayah tersebut diperintah oleh dinasti Ptolemeus dan Seleukus.

Pada abad ke-2 SM, orang-orang Yahudi memberontak melawan kekuasaan Seleukus dan berhasil mendirikan kembali kerajaan mereka sendiri, yang dikenal sebagai kerajaan Hasmonean.

Pada abad ke-1 SM, Romawi menguasai wilayah Israel. Pada abad ke-1 M, Yesus Kristus lahir di Betlehem, yang terletak di wilayah Israel.

Era Bizantium dan Arab

Pada abad ke-4 M, Kekaisaran Romawi menjadi Kristen, dan Israel menjadi bagian dari Kekaisaran Bizantium. Pada abad ke-7 M, Islam muncul dan bangsa Arab menaklukkan wilayah Israel.

Era Ottoman dan Mandat Inggris

Pada abad ke-16 M, Kekaisaran Ottoman menguasai wilayah Israel. Pada abad ke-19 M, gerakan Zionisme muncul, yang bertujuan untuk mendirikan kembali negara Yahudi di tanah air mereka.

Setelah Perang Dunia I, Kekaisaran Ottoman runtuh, dan Inggris mengambil alih kendali atas wilayah Israel, yang dikenal sebagai Mandat Inggris atas Palestina.

Negara Israel Modern

Pada tahun 1948, negara Israel didirikan setelah perang Arab-Israel pertama. Sejak saat itu, Israel telah terlibat dalam beberapa konflik dengan negara-negara Arab di sekitarnya.

Israel telah berkembang menjadi negara yang maju di bidang teknologi, ekonomi, dan militer. Negara ini juga merupakan pusat keagamaan bagi orang-orang Yahudi di seluruh dunia.

Bangsa Palestina dan Asal-usul Nama Palestina

Perlu diluruskan bahwa bangsa Palestina yang ada saat ini tidak sama dengan bangsa Filistin yang hidup di wilayah tersebut pada zaman kuno. Bangsa Filistin adalah suku bangsa yang berasal dari wilayah Aegea (kemungkinan besar Yunani) yang menetap di pantai selatan Kanaan pada abad ke-12 SM. Mereka dikenal sebagai bangsa yang memiliki budaya dan peradaban yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di Kanaan.

Bangsa Palestina yang ada saat ini adalah keturunan dari berbagai kelompok etnis yang pernah tinggal di wilayah Palestina, termasuk di antaranya adalah orang-orang Arab, orang-orang Samaria, dan sebagian kecil keturunan orang-orang Yahudi yang tidak meninggalkan wilayah tersebut setelah pengusiran oleh Romawi. Mayoritas bangsa Palestina adalah keturunan dari orang-orang Arab yang telah tinggal di wilayah tersebut selama berabad-abad.

Nama “Palestina” sendiri berasal dari kata “Filistia” (Philistia dalam bahasa Yunani), yang merupakan nama yang diberikan oleh bangsa Yunani untuk wilayah tempat bangsa Filistin tinggal. Nama ini kemudian diadopsi oleh bangsa Romawi setelah mereka menguasai wilayah tersebut pada abad pertama Masehi.

Setelah pemberontakan Bar Kokhba (132-136 M), Kaisar Hadrianus dari Romawi mengubah nama provinsi Yudea menjadi Syria Palaestina untuk menghapus ingatan akan keberadaan orang Yahudi di wilayah tersebut. Jadi, pada dasarnya, nama Palestina diberikan oleh penguasa Romawi untuk tujuan politik dan administratif, bukan untuk menunjukkan keterkaitan dengan bangsa Filistin kuno.

Bukti Arkeologi

Arkeologi telah memberikan banyak bukti tentang keberadaan bangsa Israel di tanah Kanaan pada zaman kuno. Beberapa temuan penting termasuk:

  • Prasasti Merneptah: Prasasti ini berasal dari abad ke-13 SM, pada masa pemerintahan Firaun Merneptah dari Mesir. Prasasti ini menyebutkan tentang “Israel” sebagai bangsa yang dikalahkan oleh Merneptah. Ini adalah bukti tertulis paling awal yang diketahui tentang keberadaan Israel.
  • Tel Dan Stele: Prasasti ini berasal dari abad ke-9 SM, ditemukan di Tel Dan, sebuah kota kuno di wilayah utara Israel. Prasasti ini menyebutkan tentang “Bait Daud” (bahasa Ibrani: בית דוד, Bait David), yang menunjukkan bahwa kerajaan Daud memang ada dan memiliki pengaruh yang signifikan di wilayah tersebut.
  • Prasasti Mesha: Prasasti ini berasal dari abad ke-9 SM, ditemukan di wilayah Moab (sekarang Yordania). Prasasti ini menyebutkan tentang “Israel” sebagai musuh Moab. Ini adalah bukti bahwa Israel adalah bangsa yang dikenal dan diperhitungkan di wilayah Timur Tengah pada abad ke-9 SM.
  • Segel milik Shema, hamba Yerobeam: Segel ini ditemukan di Megiddo, sebuah kota kuno di Israel utara. Segel ini berasal dari abad ke-8 SM dan bertuliskan “milik Shema, hamba Yerobeam”. Yerobeam adalah raja dari kerajaan Israel utara pada abad ke-8 SM. Ini adalah bukti bahwa kerajaan Israel utara memang ada dan memiliki sistem pemerintahan yang terorganisir.
  • Prasasti Kuntillet Ajrud: Prasasti ini ditemukan di Kuntillet Ajrud, sebuah situs arkeologi di Sinai utara. Prasasti ini berasal dari abad ke-9 atau ke-8 SM dan menyebutkan tentang “Yahweh dari Samaria dan asherah-Nya”. Samaria adalah ibu kota dari kerajaan Israel utara. Ini adalah bukti bahwa orang-orang Israel kuno menyembah Yahweh dan dewi Asherah.
  • Prasasti Yerusalem: Prasasti ini ditemukan di Yerusalem dan berasal dari abad ke-8 SM. Prasasti ini menyebutkan tentang “rumah Daud” (bahasa Ibrani: בית דוד, Beit David), yang merupakan bukti lain tentang keberadaan kerajaan Daud di Yerusalem.
  • Segel milik Raja Hizkia: Segel ini ditemukan di Yerusalem dan berasal dari abad ke-7 SM. Segel ini bertuliskan “milik Hizkia, raja Yehuda”. Hizkia adalah raja Yehuda yang saleh yang hidup pada abad ke-7 SM. Ini adalah bukti bahwa kerajaan Yehuda memang ada dan memiliki seorang raja yang berkuasa.
  • Surat-surat Lakhis: Surat-surat ini ditemukan di Lakhis, sebuah kota kuno di Yehuda. Surat-surat ini berasal dari abad ke-6 SM, pada masa pemerintahan Raja Zedekia. Surat-surat ini berisi tentang komunikasi antara para pejabat kerajaan Yehuda dan komandan militer mereka. Ini adalah bukti bahwa kerajaan Yehuda memiliki sistem pemerintahan dan militer yang terorganisir.
  • Situs-situs arkeologi di luar Yerusalem: Selain Yerusalem, ada juga banyak situs arkeologi lain di Israel dan wilayah sekitarnya yang menunjukkan adanya pemukiman bangsa Israel pada zaman kuno. Beberapa situs penting termasuk Megiddo, Hazor, Gezer, Samaria, dan Betlehem. Situs-situs ini memiliki lapisan-lapisan arkeologi yang menunjukkan adanya pemukiman sejak Zaman Perunggu hingga Zaman Besi, yang merupakan periode ketika bangsa Israel muncul dan berkembang.
  • Artefak-artefak lain: Selain prasasti dan segel, ada juga banyak artefak lain yang ditemukan di situs-situs arkeologi yang memberikan informasi tentang kehidupan dan budaya bangsa Israel kuno. Artefak-artefak ini termasuk tembikar, perkakas, senjata, perhiasan, dan benda-benda keagamaan.

Kesimpulan

Sejarah Israel adalah perjalanan panjang dan kompleks yang melibatkan banyak peristiwa penting. Dari zaman penciptaan hingga era modern, bangsa Israel telah menghadapi banyak tantangan dan perubahan. Namun, mereka tetap bertahan dan terus berkembang.

Leave a reply

Tetap terinformasi dengan berita positif dan inspiratif.

Bersedia untuk menerima informasi dan berita dari DUS.ID melalui email. Untuk informasi lebih lanjut, silakan tinjau Privacy Policy

Support Us
Sign In/Sign Up Search
RANDOM
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...