Pernahkah Anda terbangun dengan perasaan aneh, seolah-olah mimpi yang baru saja Anda alami terasa begitu familiar, seakan Anda pernah benar-benar mengalaminya? Sensasi ini, yang dikenal sebagai déjà rêvé, adalah pengalaman subjektif yang menarik dan seringkali membingungkan. Berbeda dengan déjà vu yang merupakan perasaan pernah mengalami suatu situasi nyata, déjà rêvé secara spesifik merujuk pada keyakinan kuat bahwa mimpi yang sedang dialami saat ini persis sama dengan mimpi yang pernah dialami di masa lalu. Mari kita telaah lebih lanjut fenomena unik ini.
Déjà rêvé bukanlah sekadar ingatan samar-samar atau perasaan familiar terhadap elemen-elemen dalam mimpi. Intensitas keyakinan bahwa mimpi ini pernah terjadi sebelumnya jauh lebih kuat. Bahkan, terkadang individu merasa mampu memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya dalam mimpi tersebut, meskipun alur mimpi seringkali absurd dan tidak logis. Sensasi ini bisa berlangsung singkat, hanya beberapa detik, namun dampaknya seringkali membekas, meninggalkan rasa ingin tahu dan keheranan.
Meskipun penelitian spesifik mengenai déjà rêvé masih terbatas dibandingkan dengan déjà vu, beberapa perspektif psikologis dan neurobiologis mencoba menjelaskan fenomena ini:
Penting untuk membedakan déjà rêvé dari déjà vu. Déjà vu adalah perasaan familiaritas terhadap situasi nyata, sedangkan déjà rêvé secara spesifik terkait dengan pengalaman mimpi. Meskipun keduanya melibatkan perasaan familiaritas yang keliru, mekanisme neurobiologis yang mendasarinya mungkin berbeda.
Menariknya, déjà rêvé lebih jarang dilaporkan dibandingkan déjà vu. Beberapa penelitian mengaitkan frekuensi déjà vu yang lebih tinggi dengan kondisi seperti kelelahan, stres, dan bahkan beberapa jenis epilepsi. Sementara itu, studi tentang kaitan déjà rêvé dengan kondisi medis tertentu masih sangat terbatas.
Fenomena déjà rêvé adalah pengingat betapa kompleks dan misteriusnya alam bawah sadar dan fungsi otak kita. Meskipun beberapa penjelasan teoritis telah diajukan, mekanisme pasti di balik pengalaman unik ini masih menjadi subjek penelitian lebih lanjut.
Pengalaman déjà rêvé seringkali terasa personal dan sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. Namun, kesadaran akan fenomena ini membuka jendela wawasan tentang bagaimana otak kita memproses informasi, membentuk ingatan, dan menciptakan realitas subjektif, bahkan dalam dunia mimpi yang penuh dengan kemungkinan tak terbatas.