Memahami Pembagian Era dalam Sejarah Dunia: Panduan Komprehensif

Sejarah3 months ago

Sejarah dunia adalah rentetan peristiwa panjang dan rumit yang membentang dari awal mula terbentuknya bumi hingga peradaban manusia modern. Untuk memahami perjalanan waktu yang sangat luas ini, para ahli telah mengembangkan berbagai cara untuk membagi-bagi sejarah ke dalam era atau periode. Pembagian ini tidak hanya membantu kita memahami urutan kejadian, tetapi juga memberikan kerangka untuk menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan.

Artikel ini akan membahas tiga pembagian era utama dalam sejarah dunia, masing-masing dengan fokus dan kriteria yang berbeda:

  1. Era Berdasarkan Geologi: Pembagian ini didasarkan pada perubahan fisik bumi, seperti lapisan batuan dan fosil yang ditemukan di dalamnya. Tujuannya adalah untuk memahami evolusi bumi dan makhluk hidup dari sudut pandang geologi.
  2. Era Berdasarkan Arkeologi: Pembagian ini didasarkan pada artefak dan teknologi yang digunakan oleh manusia purba. Tujuannya adalah untuk memahami perkembangan teknologi dan budaya manusia dari sudut pandang arkeologi.
  3. Periodisasi Sejarah: Pembagian ini didasarkan pada peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam peradaban manusia. Tujuannya adalah untuk memahami perkembangan peradaban manusia dari sudut pandang sejarah.

Dengan memahami perbedaan antara ketiga pembagian era ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang sejarah dunia dan posisi kita di dalamnya.

1. Pembagian Era Berdasarkan Geologi: Menelusuri Jejak Bumi

Pembagian zaman berdasarkan geologi didasarkan pada perubahan lapisan bumi dan fosil yang ditemukan. Para ahli geologi telah membagi sejarah panjang bumi ke dalam beberapa era utama, yang masing-masing ditandai dengan karakteristik unik. Mari kita telusuri jejak bumi melalui era-era ini:

  • Zaman Arkaekum (± 4 miliar tahun yang lalu): Zaman purba ini merupakan periode awal pembentukan bumi. Pada masa ini, kerak bumi mulai terbentuk, namun kehidupan belum muncul. Suhu bumi masih sangat panas dan atmosfer belum terbentuk sempurna, sehingga kondisi lingkungan belum mendukung adanya kehidupan.
  • Zaman Paleozoikum (± 541 juta tahun yang lalu): Zaman kehidupan purba mulai berkembang pesat. Di lautan, muncul hewan-hewan invertebrata seperti trilobita dan moluska. Ikan-ikan purba mulai berenang di lautan, diikuti oleh munculnya amfibi yang dapat hidup di air dan di darat. Tumbuhan darat pertama kali muncul pada akhir zaman ini, mengubah lanskap bumi secara perlahan.
  • Zaman Mesozoikum (± 252 juta tahun yang lalu): Zaman kehidupan pertengahan ini sering disebut sebagai “zaman dinosaurus”. Dinosaurus dan hewan-hewan reptil raksasa lainnya mendominasi daratan, sementara di lautan berenang ichthyosaurus dan plesiosaurus. Burung-burung pertama mulai terbang di langit, dan mamalia-mamalia kecil mulai muncul sebagai cikal bakal kelompok hewan yang akan mendominasi bumi di era selanjutnya.
  • Zaman Kenozoikum (Neozoikum) (± 66 juta tahun yang lalu): Zaman kehidupan baru ini ditandai dengan kepunahan massal yang melenyapkan dinosaurus, membuka jalan bagi mamalia untuk berkembang pesat. Pada zaman ini, mamalia mendominasi berbagai habitat di bumi, dari hutan hingga padang rumput, dari lautan hingga pegunungan. Manusia, sebagai bagian dari kelompok mamalia, juga muncul dan mengalami perkembangan yang signifikan pada zaman ini.

Era Tersier: Perkembangan Mamalia Sebelum Manusia Modern

Sebagai bagian awal dari Zaman Kenozoikum (Neozoikum), terdapat Era Tersier yang berlangsung dari sekitar 66 juta tahun yang lalu hingga 2,58 juta tahun yang lalu. Era ini ditandai dengan perkembangan pesat mamalia setelah kepunahan dinosaurus.

Sub-era dalam Era Tersier:

  1. Paleosen (66 juta tahun yang lalu – 56 juta tahun yang lalu): Paleosen adalah kala pertama di Era Tersier, ditandai dengan pemulihan ekosistem setelah kepunahan massal dinosaurus. Mamalia-mamalia awal mulai berkembang dan mengisi relung-relung ekologi yang kosong.
  2. Eosen (56 juta tahun yang lalu – 33,9 juta tahun yang lalu): Eosen adalah kala yang lebih hangat dibandingkan Paleosen, dengan suhu global yang lebih tinggi. Mamalia terus berkembang dan berdiversifikasi, termasuk munculnya primata awal.
  3. Oligosen (33,9 juta tahun yang lalu – 23,03 juta tahun yang lalu): Oligosen ditandai dengan pendinginan iklim global dan perubahan lanskap. Mamalia modern mulai muncul, termasuk kelompok kucing, anjing, dan kuda.
  4. Miosen (23,03 juta tahun yang lalu – 5,333 juta tahun yang lalu): Miosen adalah kala yang ditandai dengan iklim yang relatif hangat dan kering. Mamalia besar seperti gajah dan badak berkembang pesat. Manusia purba awal (seperti Australopithecus) mungkin telah muncul pada akhir Miosen.
  5. Pliosen (5,333 juta tahun yang lalu – 2,58 juta tahun yang lalu): Pliosen adalah kala terakhir di Era Tersier, ditandai dengan pendinginan iklim dan perubahan lingkungan. Manusia purba semakin berkembang dan mulai menggunakan alat-alat sederhana.

Era Kuarter: Munculnya Manusia Modern

Setelah Era Tersier, dimulailah Era Kuarter, yang merupakan bagian akhir dari Zaman Kenozoikum (Neozoikum) dan berlangsung hingga hari ini. Era ini dimulai sekitar 2,58 juta tahun yang lalu dan ditandai dengan beberapa peristiwa penting, termasuk:

  • Munculnya dan berkembangnya manusia: Era Kuarter adalah periode di mana manusia modern (Homo sapiens) muncul dan mengalami perkembangan signifikan.
  • Perubahan iklim yang signifikan: Era ini ditandai dengan siklus perubahan iklim yang dramatis, termasuk periode glasial (zaman es) dan interglasial (periode hangat).
  • Kepunahan megafauna: Banyak spesies hewan besar (megafauna) punah selama Era Kuarter, kemungkinan akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia.

Sub-era dalam Era Kuarter:

  1. Pleistosen (2,58 juta tahun yang lalu – 11.700 tahun yang lalu): Pleistosen adalah kala yang paling lama dalam Era Kuarter. Ditandai dengan periode glasial berulang kali, di mana es menutupi sebagian besar benua. Manusia purba (seperti Homo erectus dan Neanderthal) hidup selama periode ini. Banyak hewan megafauna, seperti mammoth dan mastodon, hidup pada zaman ini.
  2. Holosen (11.700 tahun yang lalu – sekarang): Holosen adalah kala yang lebih baru dalam Era Kuarter. Ditandai dengan periode interglasial, di mana iklim bumi menjadi lebih hangat dan stabil. Manusia modern (Homo sapiens) berkembang pesat selama periode ini. Peradaban manusia, pertanian, dan teknologi berkembang selama Holosen.

Masa Kini: Hidup di Era Holosen

Saat ini, kita masih berada di dalam Zaman Holosen (11.700 tahun yang lalu – sekarang), yang merupakan bagian dari Zaman Kuarter pada Era Kenozoikum (Neozoikum). Holosen ditandai dengan interglasial, yaitu periode hangat setelah Zaman Es terakhir.

Meskipun tidak ada nama era yang spesifik untuk “saat ini”, beberapa ahli geologi mungkin menggunakan istilah informal seperti “Antroposen” untuk menekankan dampak signifikan aktivitas manusia terhadap lingkungan bumi. Namun, istilah ini masih menjadi perdebatan dan belum diresmikan.

2. Pembagian Era Berdasarkan Arkeologi: Menyingkap Warisan Manusia Purba

Pembagian zaman berdasarkan arkeologi didasarkan pada penemuan artefak dan teknologi yang digunakan oleh manusia purba. Para arkeolog telah membagi zaman prasejarah manusia ke dalam beberapa era utama, yang masing-masing ditandai dengan perkembangan teknologi dan budaya yang berbeda. Mari kita telusuri warisan manusia purba melalui era-era ini:

  • Zaman Batu: Zaman ini ditandai dengan penggunaan alat-alat dari batu oleh manusia purba. Zaman Batu dibagi lagi menjadi beberapa periode, yaitu:
    • Paleolitikum (Zaman Batu Tua) (± 2,5 juta tahun yang lalu – 10.000 SM): Pada masa ini, manusia hidup nomaden (berpindah-pindah) dan berburu serta meramu untuk bertahan hidup. Alat-alat batu yang digunakan masih sangat kasar dan sederhana, seperti kapak perimbas dan alat serpih. Manusia pada zaman ini hidup dalam kelompok-kelompok kecil dan belum mengenal bercocok tanam.
    • Mesolitikum (Zaman Batu Tengah) (± 10.000 SM – 8.000 SM): Pada masa ini, manusia mulai hidup semi menetap dan mulai mengembangkan alat-alat batu yang lebih halus dan bervariasi, seperti mata panah dan alat-alat mikrolit. Manusia juga mulai mengenal lukisan gua sebagai bentuk ekspresi seni dan budaya.
    • Neolitikum (Zaman Batu Muda) (± 8.000 SM – 2.000 SM): Pada masa ini, manusia mulai hidup menetap dan bercocok tanam serta beternak. Alat-alat batu yang digunakan semakin halus dan kompleks, seperti beliung persegi dan kapak lonjong. Manusia juga mulai membuat tembikar dan mengembangkan sistem sosial yang lebih terorganisir.
  • Zaman Logam: Zaman ini ditandai dengan penggunaan alat-alat dari logam oleh manusia. Zaman Logam dibagi lagi menjadi beberapa periode, yaitu:
    • Zaman Tembaga (± 4.500 SM – 3.500 SM): Pada masa ini, manusia mulai mengenal dan mengolah tembaga untuk membuat alat-alat sederhana, seperti perhiasan dan alat-alat kecil lainnya.
    • Zaman Perunggu (± 3.500 SM – 1.200 SM): Pada masa ini, manusia sudah mampu mencampur logam tembaga dan timah untuk menghasilkan perunggu yang lebih kuat dan tahan lama. Alat-alat perunggu yang dihasilkan lebih bervariasi dan kompleks, seperti senjata, alat pertanian, dan peralatan rumah tangga.
    • Zaman Besi (± 1.200 SM – 500 M): Pada masa ini, manusia sudah mampu mengolah besi untuk membuat alat-alat yang lebih kuat dan tahan lama dibandingkan perunggu. Penggunaan besi memungkinkan manusia untuk menciptakan alat-alat yang lebih canggih, seperti pedang, bajak, dan berbagai peralatan lainnya.

Bagaimana dengan masa kini?

Saat ini, kita masih berada dalam Zaman Logam, meskipun jenis logam dan teknologi yang digunakan telah jauh berbeda. Beberapa istilah yang mungkin digunakan untuk menandai era teknologi saat ini, meskipun belum resmi, antara lain:

  • Zaman Informasi: Menekankan peran penting informasi dan teknologi digital dalam kehidupan manusia modern.
  • Era Digital: Menekankan dominasi teknologi digital dalam berbagai aspek kehidupan.

3. Periodisasi Sejarah: Merunut Peradaban Manusia

Pembagian zaman berdasarkan periodisasi sejarah didasarkan pada peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah manusia. Periodisasi sejarah biasanya dibagi menjadi beberapa era utama:

  • Zaman Kuno (3.500 SM – 500 M): Zaman ini ditandai dengan munculnya peradaban-peradaban besar seperti Mesir, Mesopotamia, Yunani, dan Romawi. Pada masa ini, manusia telah mengembangkan sistem pemerintahan, agama, seni, dan budaya yang kompleks.
    • Peristiwa Penting:
      • Perkembangan pertanian dan permukiman
      • Munculnya negara-negara dan kerajaan-kerajaan
      • Perkembangan filsafat, ilmu pengetahuan, dan seni
      • Pembangunan bangunan-bangunan megah seperti piramida, kuil, dan Colosseum
      • Kelahiran Yesus Kristus (antara 6 SM dan 4 SM): Yesus Kristus adalah tokoh sentral dalam agama Kristen. Ajaran-Nya tentang kasih, pengampunan, dan keselamatan memiliki pengaruh besar terhadap sejarah dan budaya dunia.
  • Zaman Pertengahan (500 M – 1.500 M): Zaman ini ditandai dengan keruntuhan Kekaisaran Romawi Barat dan munculnya kerajaan-kerajaan di Eropa. Pada masa ini, agama Kristen dan Islam berkembang pesat, dan terjadi berbagai peristiwa penting seperti Perang Salib dan Black Death.
  • Zaman Modern (1.500 M – 1.945 M): Zaman ini ditandai dengan Renaisans, Reformasi, penjelajahan samudra, revolusi industri, dan perang dunia. Pada masa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat, dan terjadi perubahan sosial dan politik yang signifikan.
  • Zaman Kontemporer (1.945 M – Sekarang): Zaman ini ditandai dengan berakhirnya Perang Dunia II dan dimulainya era globalisasi. Pada masa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat, dan terjadi berbagai isu global seperti perubahan iklim, terorisme, dan pandemi.

Kesimpulan

Pembagian era dalam sejarah dunia adalah alat bantu yang penting untuk memahami perjalanan panjang dan kompleks umat manusia. Dengan memahami pembagian ini, kita dapat melihat bagaimana peradaban manusia telah berkembang dari masa ke masa, serta memahami konteks peristiwa-peristiwa penting yang telah membentuk dunia kita saat ini.

Penting untuk diingat bahwa tahun-tahun yang dicantumkan dalam artikel ini hanyalah perkiraan, dan beberapa sejarawan mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang batasan pasti antara era-era tersebut.

Leave a reply

Dukung Kami!

Jika Anda merasa konten kami bermanfaat dan ingin mendukung misi Kami, bisa donasi melalui Ko-Fi.

Tetap terinformasi dengan berita positif dan inspiratif.

Bersedia untuk menerima informasi dan berita dari DUS.ID melalui email. Untuk informasi lebih lanjut, silakan tinjau Kebijakan Privasi

Dukung Kami!

Jika Anda merasa konten kami bermanfaat dan ingin mendukung misi Kami, bisa donasi melalui Ko-Fi.

Sign In/Sign Up Sidebar Search
RANDOM
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...