Keju, si bongkahan fermentasi susu yang kaya rasa dan tekstur, telah lama menjadi primadona dalam dunia kuliner. Lebih dari sekadar pelengkap hidangan, keju adalah sebuah seni, sebuah warisan budaya yang diwujudkan dalam berbagai rupa dan cita rasa. Dari aroma tajam yang menusuk hidung hingga kelembutan yang lumer di lidah, setiap jenis keju menawarkan pengalaman unik yang patut untuk dieksplorasi. Artikel ini akan mengajak Anda menyelami lebih dalam ke dunia keju, mengenali beberapa jenis populer, dan memahami seni menikmati kelezatannya secara maksimal.
Baca juga: Jika Anda penasaran dengan sejarah panjang dan menarik dari keju, mulai dari asal-usulnya di gua prasejarah hingga evolusinya menjadi bagian penting dalam kehidupan modern, cek artikel ini: Perjalanan Epik Keju: Dari Gua Prasejarah Hingga Lemari Pendingin Modern.
Siapa yang tak kenal Cheddar? Berasal dari desa Cheddar di Somerset, Inggris, keju ini adalah salah satu yang paling populer dan banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Dikenal dengan warnanya yang bervariasi dari kuning pucat hingga oranye pekat (tergantung pada penambahan annatto), Cheddar menawarkan spektrum rasa yang luas, mulai dari mild dan creamy pada usia muda hingga tajam, nutty, dan bahkan sedikit pedas seiring dengan proses pematangannya.
Membawa kita ke Italia, Mozzarella adalah keju segar yang terkenal dengan teksturnya yang lembut, kenyal, dan rasanya yang milky serta sedikit asam. Secara tradisional dibuat dari susu kerbau (Mozzarella di Bufala Campana), kini Mozzarella juga banyak diproduksi dari susu sapi. Keju ini memiliki kandungan air yang tinggi dan paling nikmat disantap dalam keadaan segar.
Berasal dari kota Gouda di Belanda, keju ini dikenal dengan bentuknya yang bulat dengan lapisan lilin berwarna (biasanya merah atau kuning). Gouda adalah keju semi-keras yang terbuat dari susu sapi dan memiliki rasa yang cenderung manis, nutty, dan sedikit karamel, terutama pada varian yang lebih matang.
Parmigiano-Reggiano, atau yang lebih dikenal sebagai Parmesan, adalah keju keras dan berbutir yang berasal dari wilayah Emilia-Romagna di Italia. Dibuat dari susu sapi mentah dan dimatangkan selama minimal 12 bulan (bahkan bisa mencapai 36 bulan atau lebih), Parmesan memiliki rasa yang kaya, asin, nutty, dan umami yang khas.
Berasal dari wilayah Brie di Prancis, keju ini terkenal dengan teksturnya yang sangat lembut dan creamy di bagian dalam, serta lapisan kulit putih yang dapat dimakan. Brie terbuat dari susu sapi dan memiliki rasa yang lembut, buttery, dan sedikit nutty.
Selain jenis-jenis populer di atas, dunia keju menyimpan ribuan varietas lain dengan karakteristik rasa dan tekstur yang unik. Ada keju biru (Blue Cheese) dengan aroma tajam dan rasa yang kompleks, keju kambing (Goat Cheese atau Chèvre) dengan rasa asam dan segar, keju Swiss dengan lubang-lubang khas dan rasa nutty, dan masih banyak lagi.
Menikmati keju bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang melibatkan semua indra dan memahami konteksnya. Berikut beberapa tips untuk memaksimalkan pengalaman menikmati keju:
Dunia keju adalah sebuah petualangan rasa yang tak pernah berakhir. Dengan memahami berbagai jenis keju dan seni menikmatinya, Anda dapat membuka diri pada pengalaman kuliner yang lebih kaya dan memuaskan. Jadi, jangan ragu untuk menjelajahi rak-rak keju di toko, mencoba varietas baru, dan menemukan favorit Anda sendiri! Selamat menikmati!
Baca juga: Jelajahi kisah epik di balik keju, dari awalnya yang sederhana hingga menjadi ikon kuliner dunia, di artikel ini: Perjalanan Epik Keju: Dari Gua Prasejarah Hingga Lemari Pendingin Modern.