Stop Buang Uang untuk Iklan: Kenapa Advertorial Bisa Jauh Lebih Efektif

⏱️ estimasi waktu baca: 6 menit.

Di era digital yang begitu padat, kita semua diserbu oleh berbagai macam iklan. Dari pop-up yang tiba-tiba muncul, video yang tak bisa dilewati, hingga banner mencolok yang berkedip-kedip di layar. Sayangnya, banyak dari iklan tersebut berakhir sia-sia, diabaikan, atau bahkan dibenci oleh audiens yang merasa terganggu. Hal ini memunculkan pertanyaan: apakah ada cara lain untuk berkomunikasi dengan audiens tanpa harus berteriak melalui iklan?

Tentu saja ada. Solusinya bukanlah menghentikan semua kampanye iklan, karena setiap saluran memiliki peran dan manfaatnya. Alih-alih menghentikannya, ini adalah sebuah seruan untuk mempertimbangkan kembali alokasi anggaran. Sudah saatnya merek mulai menginvestasikan sebagian dana pada strategi yang terbukti lebih efektif dalam membangun kepercayaan dan otoritas merek: advertorial.


Bagian 1: Apa Sebenarnya Advertorial Itu?

Bagi sebagian orang, konsep ini mungkin terasa asing, tetapi sebenarnya sangat sederhana. Kata advertorial berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Inggris: “advertising” (iklan) dan “editorial” (artikel atau konten berita).

Secara sederhana, advertorial adalah sebuah konten berbayar—berupa artikel, infografis, atau video—yang dikemas menyerupai konten editorial yang dibuat oleh media. Namun, tujuannya bukan untuk menjual secara terang-terangan (hard-selling), melainkan untuk memberikan nilai, edukasi, dan informasi kepada pembaca. Alih-alih meminta pembaca untuk membeli, advertorial bertujuan membangun fondasi kepercayaan. Contoh paling mudah adalah ketika sebuah merek layanan keuangan menulis artikel berjudul “Lima Tanda Anda Butuh Konsultan Keuangan” dan menyisipkan solusi dari mereknya di dalam narasi yang mengedukasi.


Bagian 2: Mengapa Iklan Banner dan Video Sering Gagal di Dunia Digital?

Untuk memahami mengapa advertorial begitu kuat, kita harus melihat kelemahan iklan konvensional. Fenomena yang dikenal sebagai “banner blindness” atau “kebutaan iklan” adalah bukti nyata. Otak manusia, secara tidak sadar, sudah terlatih untuk mengabaikan area-area di laman web yang biasanya ditempati oleh iklan, seperti banner di sisi atau atas halaman. Kita sudah begitu lelah dengan interupsi sehingga secara otomatis memfilter keberadaannya.

Selain itu, penggunaan ad-blocker yang semakin meluas adalah bentuk protes nyata dari audiens. Mereka lelah dengan iklan yang mengganggu dan memperlambat pengalaman berselancar mereka. Dengan begitu, investasi miliaran rupiah untuk iklan yang tidak dilihat sama sekali adalah kerugian besar yang tidak dapat dihindari. Di sinilah advertorial muncul sebagai jawaban, karena ia tidak menginterupsi, melainkan mengundang.


Bagian 3: Advertorial Online: Jembatan Antara Informasi dan Promosi

Advertorial bisa jauh lebih efektif karena ia berhasil mengatasi masalah utama yang membelenggu iklan konvensional. Keunggulan utamanya terletak pada kemampuannya untuk beroperasi di ranah yang dipercaya oleh audiens, yaitu media kredibel.

  • Otoritas Melalui Asosiasi: Saat advertorial Anda diterbitkan di sebuah portal berita atau blog yang sudah dipercaya oleh ribuan pembaca, kredibilitas dari platform tersebut secara otomatis berpindah ke merek Anda. Pembaca tidak lagi melihatnya sebagai iklan, melainkan sebagai informasi yang valid dan tepercaya.
  • Dampak Jangka Panjang & SEO: Berbeda dengan iklan yang hanya bertahan selama kampanye, advertorial adalah aset jangka panjang. Artikel yang ditulis dengan baik dan kaya kata kunci dapat dioptimasi untuk SEO. Artinya, artikel tersebut akan terus muncul di hasil pencarian Google atau Bing, mendatangkan trafik organik dan calon pelanggan selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, tanpa biaya tambahan.
  • Kualitas Mengalahkan Kuantitas (Niche Media): Strategi advertorial tidak harus selalu menargetkan audiens massal. Justru, kekuatan terbesarnya adalah kemampuannya untuk menargetkan audiens yang sangat spesifik melalui niche media atau narrowcasting. Misalnya, sebuah merek makanan organik mungkin hanya beriklan di blog komunitas vegetarian. Jangkauannya kecil, tetapi peluang konversinya jauh lebih tinggi karena audiensnya sudah terfilter.

Bagian 4: Bukti Nyata dari Data dan Penelitian

Efektivitas advertorial bukanlah sekadar klaim, melainkan didukung oleh riset dari berbagai lembaga terpercaya. Berikut adalah beberapa data yang membuktikan mengapa ia jauh lebih unggul:

  • Tingkat Keterlibatan (Engagement) yang Jauh Lebih Tinggi. Berbagai studi menunjukkan bahwa iklan natif dilihat 53% lebih sering daripada iklan display konvensional. Audiens cenderung menghabiskan waktu hampir sama saat membaca advertorial dengan saat mereka membaca konten editorial biasa.
  • Peningkatan Kepercayaan dan Persepsi Merek. Riset menunjukkan bahwa sekitar 70% konsumen lebih suka mempelajari produk melalui konten daripada iklan tradisional. Lebih dari 80% konsumen berita mengatakan bahwa melihat iklan yang dikemas sebagai konten membuat mereka lebih percaya pada merek tersebut.
  • Potensi Konversi & Niat Pembelian yang Lebih Baik. Keterlibatan yang lebih tinggi dan kepercayaan yang lebih kuat secara langsung meningkatkan niat pembelian. Studi menunjukkan bahwa paparan pada advertorial dapat meningkatkan niat pembelian hingga 18% dan meningkatkan afinitas merek hingga 9% dibandingkan iklan banner.

Bagian 5: Elemen Kunci untuk Advertorial yang Sukses

Tidak semua advertorial berhasil. Ada beberapa elemen penting yang harus diperhatikan agar dampaknya maksimal:

  • Judul yang Menarik, Bukan Menjual. Judul advertorial harus menggugah rasa ingin tahu, menawarkan solusi, atau memberikan informasi berharga. Hindari judul yang berbau promosi.
  • Penyajian sebagai Konten Murni. Gunakan gaya bahasa, format, dan struktur yang sama persis seperti artikel editorial di platform tersebut. Jangan terlalu menonjolkan merek. Fokuslah pada cerita atau informasi yang ingin Anda sampaikan.
  • Ajakan Bertindak (CTA – Call To Action) yang Halus. Jangan pernah memaksa pembaca untuk membeli. Sisipkan ajakan untuk bertindak (CTA) secara alami di dalam narasi, seperti “Untuk informasi lebih lanjut tentang solusi ini, kunjungi situs resmi kami” atau “Pelajari lebih lanjut tentang produk ini di sini.”

Penutup: Investasi pada Konten, Bukan Ruang Iklan

Di era digital yang begitu bising, merek tidak lagi bisa hanya berteriak untuk didengar. Mereka harus berbicara dengan bijak, menawarkan nilai, dan membangun hubungan. Advertorial adalah strategi win-win-win: media mendapatkan konten berkualitas, merek mendapatkan audiens yang terlibat, dan audiens mendapatkan informasi berharga.

Jadi, ketika tiba saatnya untuk mengalokasikan anggaran pemasaran Anda, pertimbangkanlah untuk menginvestasikan sebagian dari dana tersebut pada konten yang tidak akan diabaikan. Karena pada akhirnya, di dunia yang penuh kebisingan, advertorial adalah suara yang didengarkan.


Tertarik Mengaplikasikan Strategi Advertorial?

Kami menawarkan layanan bantuan penulisan dan penempatan advertorial di DUS. Untuk mendiskusikan bagaimana strategi ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda, hubungi kami melalui email: ads@dus.id. Mari kita ubah cara Anda berbicara dengan audiens.

3 Votes: 3 Upvotes, 0 Downvotes (3 Points)

Leave a reply

DUKUNG KAMI

Dukung misi kami menghadirkan konten edukatif, reflektif, dan penuh semangat positif.
Anda bisa berdonasi langsung melalui tombol kontribusi Google di bawah ini.

DUKUNG KAMI

Dukung misi kami menghadirkan konten edukatif, reflektif, dan penuh semangat positif.
Anda bisa berdonasi langsung melalui tombol kontribusi Google di bawah ini.

Tetap terinformasi dengan berita positif dan inspiratif.

Bersedia untuk menerima informasi dan berita dari DUS.ID melalui email. Untuk informasi lebih lanjut, silakan tinjau Kebijakan Privasi

DUS Channel
Search
RANDOM
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...

All fields are required.