Di era informasi yang melimpah ruah seperti sekarang, kita sering menyaksikan fenomena yang membingungkan: mengapa sebagian orang tetap memercayai hoaks, meskipun bukti-bukti faktual yang jelas telah dihadirkan? Ini bukan hanya
Di era informasi yang melimpah ruah seperti sekarang, kita sering menyaksikan fenomena yang membingungkan: mengapa sebagian orang tetap memercayai hoaks, meskipun bukti-bukti faktual yang jelas telah dihadirkan? Ini bukan hanya
Di era digital yang serba cepat ini, informasi mengalir deras bagaikan sungai yang tak pernah kering. Namun, di tengah banjir informasi tersebut, tak jarang kita menemukan hoaks atau berita palsu
Dalam lanskap digital saat ini, media sosial telah menjadi sumber informasi utama bagi banyak orang. Namun, kemudahan akses informasi ini juga membuka pintu bagi penyebaran hoaks atau berita palsu yang
Bayangkan otak kita sebagai sebuah sungai yang mengalir tenang, membawa arus pemikiran yang jernih dan terarah. Namun, di era digital, sungai ini berubah menjadi lautan yang bergelombang—dipenuhi arus deras informasi,
Di tengah lautan informasi yang tak terbatas dan konektivitas global yang semakin erat, sebuah pertanyaan menggelayuti benak banyak pengamat sosial: bukankah seharusnya kita menjadi masyarakat yang lebih berempati? Dengan paparan
Memasuki dekade ketiga abad ke-21, Generasi Alpha hadir sebagai fenomena demografi yang unik. Lahir kira-kira dari tahun 2013 hingga saat ini, mereka adalah generasi pertama yang sepenuhnya menyandang status digital