Tahukah Kamu: Ada 2% Manusia Yang Tidak Memiliki Bau Badan?

Sains & Alam1 month ago

Di tengah keramaian dunia, tanpa kita sadari, ada sekelompok kecil manusia yang memiliki keistimewaan genetik langka: mereka tidak memiliki bau badan. Ya, Anda tidak salah baca. Diperkirakan ada sekitar 2% populasi dunia lahir dengan kondisi ini, sebuah fakta yang mungkin terdengar asing bagi kebanyakan orang. Penasaran?

Gen ABCC11: Penentu Utama Keunikan Ini

Untuk memahami mengapa sebagian kecil manusia benar-benar tidak memiliki bau badan, kita perlu menyelami peran kunci yang dimainkan oleh gen ABCC11. Gen ini, yang terletak pada kromosom 16, mengkodekan transporter membran yang berperan dalam pengangkutan berbagai molekul, termasuk senyawa yang terkait dengan produksi bau badan.

Kelenjar Apokrin dan Produksi Bau Badan

  • Kelenjar apokrin, yang terletak di ketiak, selangkangan, dan area tubuh lainnya, menghasilkan keringat yang kaya akan protein dan lipid.
  • Ketika bakteri kulit memecah senyawa-senyawa ini, dihasilkanlah molekul-molekul volatil yang menyebabkan bau badan.
  • Pada individu dengan variasi genetik ABCC11 yang tepat, kelenjar apokrin mereka sama sekali tidak menghasilkan senyawa yang menjadi substrat bagi bakteri, sehingga tidak ada bau badan yang dihasilkan.
  • Selain genetik, faktor seperti pola makan dan kebersihan pribadi juga memengaruhi intensitas bau badan, tetapi tidak menghilangkan fakta bahwa 2% ini benar-benar tidak berbau badan.

Mengapa Ini Jarang Diketahui?

Keberadaan individu-individu dengan keunikan genetik ini mungkin terdengar mengejutkan bagi sebagian orang, mengingat betapa jarangnya fenomena ini ditemukan. Ada beberapa faktor yang menjelaskan mengapa fakta ini jarang diketahui oleh masyarakat luas.

  • Persentase Kecil. Dengan hanya 2% populasi, tidak heran jika banyak orang tidak pernah bertemu atau menyadari keberadaan individu-individu istimewa ini.
  • Norma Sosial. Dalam masyarakat, penggunaan deodoran telah menjadi norma. Bahkan orang yang secara alami tidak memiliki bau badan mungkin tetap menggunakannya karena kebiasaan atau tekanan sosial.
  • Variasi Bau Badan. Bau badan setiap orang berbeda-beda. Ada yang kuat, ada yang lemah. Namun, kelompok 2% ini benar-benar tidak memiliki bau badan, berbeda dengan orang yang hanya memiliki bau badan lemah.

Implikasi Sosial dan Budaya

Fenomena ini tidak hanya menarik dari sudut pandang biologis, tetapi juga memiliki implikasi sosial dan budaya yang signifikan. Meskipun secara genetik tidak memiliki bau badan, banyak individu tetap menggunakan deodoran karena faktor-faktor berikut.

  • Norma Kebersihan
    • Dalam masyarakat modern, penggunaan deodoran telah menjadi bagian dari rutinitas kebersihan pribadi.
    • Banyak orang merasa tidak nyaman jika tidak menggunakan deodoran, terlepas dari apakah mereka benar-benar tidak memiliki bau badan atau tidak.
  • Tekanan Sosial
    • Iklan dan media sering kali menggambarkan bau badan sebagai sesuatu yang negatif dan memalukan.
    • Hal ini dapat menciptakan tekanan sosial bagi individu untuk menggunakan deodoran, bahkan jika mereka tidak membutuhkannya.
  • Persepsi Diri
    • Beberapa orang mungkin memiliki persepsi diri yang negatif tentang bau badan mereka, meskipun sebenarnya mereka termasuk dalam kelompok 2% yang tidak berbau badan.
    • Hal ini dapat menyebabkan mereka menggunakan deodoran secara berlebihan.
  • Penelitian menunjukkan bahwa banyak dari mereka yang tidak memiliki bau badan tetap menggunakan deodoran karena faktor sosial.

Distribusi Geografis dan Etnis

Penyebaran variasi genetik ABCC11 yang terkait dengan tidak adanya bau badan tidak merata di seluruh populasi dunia.

  • Asia Timur
    • Variasi genetik ABCC11 lebih umum ditemukan pada orang-orang keturunan Asia Timur.
    • Prevalensi variasi genetik ini sangat tinggi di Asia Timur, terutama di Korea dan Jepang.
    • Sebagian besar orang Korea dan Jepang benar-benar tidak memiliki bau badan.
  • Eropa dan Afrika
    • Variasi genetik ini lebih jarang ditemukan di Eropa dan Afrika.

Keberadaan 2% manusia tanpa bau badan adalah pengingat bahwa manusia sangat beragam. Genetik kita menyimpan banyak kejutan, dan selalu ada hal baru untuk dipelajari tentang tubuh manusia.

Leave a reply

Dukung Kami!

Jika Anda merasa konten kami bermanfaat dan ingin mendukung misi Kami, bisa donasi melalui Ko-Fi.

Tetap terinformasi dengan berita positif dan inspiratif.

Bersedia untuk menerima informasi dan berita dari DUS.ID melalui email. Untuk informasi lebih lanjut, silakan tinjau Privacy Policy

Dukung Kami!

Jika Anda merasa konten kami bermanfaat dan ingin mendukung misi Kami, bisa donasi melalui Ko-Fi.

Sign In/Sign Up Search
RANDOM
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...