Di era digital yang serba cepat ini, kita semakin sering mengalami Fear of Missing Out atau yang dikenal sebagai FOMO. Fenomena ini terjadi saat seseorang merasa takut tertinggal dari tren, pengalaman, atau kesempatan yang dimiliki orang lain. Sayangnya, FOMO sering kali mendorong kita untuk membuat keputusan impulsif—termasuk dalam hal keuangan—yang berujung pada keborosan dan ketidakbahagiaan.
FOMO mendorong seseorang untuk berbelanja atau menghabiskan uang demi merasakan pengalaman yang dianggap penting. Berikut beberapa alasan mengapa FOMO bisa membuat seseorang boros:
Ironisnya, meskipun seseorang telah menghabiskan banyak uang untuk “mengejar kebahagiaan”, FOMO justru sering berujung pada ketidakpuasan. Mengapa demikian?
Meskipun FOMO adalah bagian dari kehidupan modern, ada cara untuk mengelolanya agar kita tidak terjebak dalam siklus keborosan dan ketidakbahagiaan:
Namun, selain mengatasi dampak buruk FOMO, ada cara lain yang lebih proaktif dan menyenangkan untuk hidup lebih damai dan bahagia: yaitu dengan menerapkan gaya hidup JOMO (Joy of Missing Out). Alih-alih hanya berusaha mengendalikan dorongan untuk mengikuti tren, JOMO mengajarkan kita untuk benar-benar menikmati ketenangan dan kebebasan dalam memilih pengalaman yang berarti.
Jika FOMO membuat seseorang merasa tertekan karena takut tertinggal dari tren dan pengalaman sosial, maka JOMO adalah kebalikannya. Joy of Missing Out menekankan kebahagiaan dalam menjalani hidup tanpa harus selalu mengikuti arus.
Konsep ini mengajarkan bahwa kita tidak perlu merasa cemas jika tidak ikut serta dalam setiap tren atau aktivitas yang dilakukan orang lain. Alih-alih merasa kehilangan, seseorang dengan JOMO justru menikmati momen yang ada tanpa distraksi dan tekanan eksternal. Berikut beberapa manfaat JOMO yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan mental:
Mengadopsi JOMO bukan berarti menutup diri dari dunia luar, tetapi lebih kepada memilih mana yang benar-benar berharga dan bermakna bagi hidup kita. Dengan menjauh dari tekanan sosial yang tidak perlu, kita bisa menjalani kehidupan dengan lebih tenang, puas, dan bahagia.
FOMO adalah fenomena psikologis yang bisa membawa dampak besar pada pola konsumsi dan kebahagiaan seseorang. Jika tidak dikelola dengan baik, rasa takut ketinggalan bisa membuat seseorang terus-menerus menghabiskan uang tanpa merasa puas. Oleh karena itu, penting untuk membangun kesadaran finansial dan mental agar kita bisa menikmati hidup dengan lebih tenang, tanpa harus selalu merasa perlu mengikuti arus tren yang tak ada habisnya.
Sebagai alternatif, JOMO menawarkan cara hidup yang lebih damai dan autentik, di mana kita bisa menikmati setiap momen tanpa tekanan sosial yang berlebihan. Apa pendapatmu tentang JOMO? Apakah kamu tertarik menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari?