Video Pendek vs. Artikel dan Buku: Mana yang Lebih Baik untuk Mendapatkan Informasi?

Sosial & Budaya2 months ago

Dalam era digital, kebiasaan membaca semakin menghadapi tantangan besar. Ketidaksukaan membaca di Indonesia bukanlah hal baru. Berdasarkan data UNESCO, indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0,001%, yang berarti hanya 1 dari 1.000 orang yang memiliki kebiasaan membaca secara rutin. Bahkan, survei World’s Most Literate Nations Ranked menempatkan Indonesia di peringkat ke-60 dari 61 negara terkait minat baca. Tantangan ini diperparah oleh pesatnya perkembangan teknologi yang menawarkan informasi instan melalui video pendek, membuat budaya membaca semakin tersisih.

Yang menarik, video pendek yang paling diminati sering kali adalah konten yang kurang berdampak pada edukasi. Hiburan seperti tren tari, lelucon ringan, atau tantangan viral mendominasi perhatian. Meskipun konten ini dapat menyegarkan pikiran, kecenderungan ini membuat video edukatif atau informatif kalah pamor. Akibatnya, potensi video pendek sebagai media pembelajaran tidak termanfaatkan sepenuhnya.

Hal ini semakin mempertegas pentingnya kebiasaan membaca dalam meningkatkan literasi dan kemampuan berpikir kritis—karena membaca merupakan fondasi yang tak tergantikan untuk memahami informasi secara mendalam dan analitis.

Keunggulan Video Pendek

Video pendek memiliki daya tarik yang tak dapat disangkal:

  • Efisiensi Waktu: Cepat memberikan informasi dasar.
  • Daya Tarik Visual: Gambar dan animasi memudahkan orang untuk mengingat.
  • Aksesibilitas: Dapat diakses oleh hampir siapa saja dengan koneksi internet.

Namun, terbatasnya durasi berarti kedalaman informasi sering kali terabaikan. Video pendek lebih cocok sebagai pendukung informasi, bukan pengganti bagi artikel atau buku yang menyajikan analisis lebih luas dan mendalam.

Pentingnya Kebiasaan Membaca

Membaca buku atau artikel memberikan manfaat yang sangat berharga:

  • Meningkatkan Literasi dan Pemahaman: Membaca membantu kita memahami bahasa, mempelajari ide kompleks, dan memperkuat kemampuan komunikasi.
  • Melatih Daya Pikir Kritis: Proses membaca mengajak kita untuk berpikir lebih dalam, memeriksa fakta, dan menarik kesimpulan sendiri.
  • Menanamkan Fokus dan Ketekunan: Membaca membutuhkan konsentrasi, yang melatih kemampuan kita untuk tetap fokus dalam dunia yang penuh distraksi.

Untuk memperdalam pemahaman tentang manfaat membaca dan cara mengatasi malas membaca, lihat artikel ini: Malas Baca Bisa Berbahaya: Cari Tahu Solusinya di Sini.

Memilih Kombinasi yang Tepat

Tidak ada salahnya menikmati video pendek, tetapi penting bagi kita untuk tetap meluangkan waktu membaca. Kombinasi keduanya dapat menciptakan keseimbangan antara kecepatan dan kedalaman informasi. Jadikan membaca sebagai kebiasaan sehari-hari, karena hanya melalui membaca kita dapat membangun literasi yang kokoh di tengah arus informasi yang begitu cepat berubah.

Kesimpulan

Era digital memberikan banyak pilihan format informasi, tetapi kebiasaan membaca tetap menjadi pondasi utama untuk meningkatkan literasi. Apa pun pilihan formatnya, pastikan kita terus belajar dan memperkuat kemampuan berpikir kritis—karena itulah yang akan membentuk masa depan kita.

Leave a reply

Dukung Kami!

Jika Anda merasa konten kami bermanfaat dan ingin mendukung misi Kami, bisa donasi melalui Ko-Fi.

Tetap terinformasi dengan berita positif dan inspiratif.

Bersedia untuk menerima informasi dan berita dari DUS.ID melalui email. Untuk informasi lebih lanjut, silakan tinjau Kebijakan Privasi

Dukung Kami!

Jika Anda merasa konten kami bermanfaat dan ingin mendukung misi Kami, bisa donasi melalui Ko-Fi.

Sign In/Sign Up Sidebar Search
RANDOM
Loading

Signing-in 3 seconds...

Signing-up 3 seconds...